Rabu, 01 Mei 2019

Dahsyatnya Keutamaan Al Qur’an, Jika Engkau Tahu Tidak Mungkin Lagi Kau Lewatkan



Seseorang yang tidak mengetahui secara persis manfaat dari lari pagi, tidak akan rela menghempaskan badannya menerjang dinginnya udara pagi untuk sekedar lari pagi. Begitu pula dengan Al Qur’an, seseorang yang belum tahu betapa dahsyatnya Qur’an, mana mungkin akan menyempatkan waktunya untuk membaca apalagi menghafal. 


Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS Faathir: 29-30)

Salah satu keutamaan Qur’an sesuai firman Allah dalam ayat tersebut ialah bahwa Allah akan menambahkan karunia-Nya. Salah satu implikasi dari bertambahnya karunia Allah ialah tercukupinya kebutuhan kita, bahkan justru akan menjadi lebih berkah dan berlimpah. Jika ingin disandingkan, ikhtiar seseorang yang sambil ditambah Qur’an sebagai ramuannya, akan lebih cepat terlihat hasilnya daripada ikhtiar yang hanya menggunakan ilmu dunia saja.

Dalam sebuah kisah para pendawam Qur’an, ada seorang sarjana akuntansi yang awalnya ditakdirkan menjadi tukang tambal ban karena kepayahan mencari pekerjaan. Bagaimana kemudian Qur’an mengangkat derajat dan mengubah kehidupannya. Suatu hari, dia mendapati seorang ustadz yang ban motornya bocor. Sambil menambal ban, dia bercerita latar belakang pendidikannya. Lalu si ustadz tadi menasihatkan agar ia mendawamkan membaca sebuah surat dalam Quran saban pagi sore. Tidak ada perdebatan ataupun diskusi, pemuda tukang tambal ban tadi sami’na wa atho’na.

Tidak sampai satu tahun, anak muda tersebut datang menemui ustadz tadi, dengan penampilan yang sudah berubah jauh ketimbang saat dirinya bertemu sebelumnya. Rupanya pemuda tadi meminta ustadz tersebut untuk meresmikan sebuah Mini Market miliknya, sebab dirinya mendapat rezeki tak kurang dari 3 Milyar selama kurang dari 9 bulan sejak ia mendawamkan Qur’an. Kita tentu tidak bicara jumlahnya, tapi kita lihat perubahan teramat dahsyat yang didapatkan dari keutamaan Qur’an.

Ketika ustadz kemudian bertanya apakah anak muda tadi tahu maksud dari surat yang dibaca, ternyata dia jawab tidak. Pemuda tadi benar-benar hanya membaca, tidak tahu artinya, tidak tau maksudnya. Benar-benar Qur’an, baru membacanya saja sudah begitu luar biasa dampaknya, apalagi menghafal?

Dikisahkan pula seorang bayi yang baru 6 bulan sudah lahir sebelum waktunya. Akibatnya, organ-organ tubuhnya masih belum sempurna, termasuk otak dan jantungnya. Dokter mengatakan, anak ini divonis cacat seumur hidup. Hebatnya orang tuanya, tidak lalu berfokus kepada pengobatan yang tentu hanya menghabiskan banyak biaya tanpa kepastian akan kesembuhan bayi tersebut. 

Orang tuanya berdoa, meniatkan Al Qur’an yang menjadi obat bagi kesembuhan bayinya. Kemudian ayah dan ibu tersebut ganti berganti membacakan Qur’an untuk si bayi selama 24 jam tiada henti kecuali saat tidur. Hasilnya, bayi tersebut kemudian terus tumbuh, dan di usianya menginjak 4 tahun dirinya telah menjadi penghafal Qur’an, “hanya” dengan mendengarkan orang tuanya membaca Qur’an terus menerus. Lalu di usianya 11 tahun, si anak tadi sudah menjadi jalan bagi kedua orang tuanya untuk berangkat haji, bertemu dengan Raja Arab Saudi beserta para imam terbaik di dunia.

Ikhtiar mana yang bisa seperti itu dahsyatnya, kalau bukan dari Allah melalui wasilah Qur’an. Maka sudah semestinya, kita yang merasa butuh pertolongan ini perlu untuk segera kembali mendekap Quran, membaca, atau menghafalnya. Sebagaimana mereka yang akhirnya dimuliakan Qur’an setelah melewati kemelut hidupnya. 

Memang hidup ini berat, tapi karena berat itulah maka Qur’an yang akan membantu jadi meringankan. Memang hidup ini susah, namun karena susah itulah maka Qur’an yang akan membantu jadi menyenangkan.

Walaupun tentu saja, keutamaan yang paling utama, tidak berhenti sebatas kemuliaan di dunia saja tetapi juga kemuliaan di akhirat kelak. Bahwa Qur’an yang selalu kita baca di dunia, akan menjadi syafa’at bagi kita di akhirat nanti. Kemudian bersama Qur’an, kita muliakan pula orang tua kita dengan kilauan mahkota dari cahaya. Itu ialah bakti tertinggi dari anak kepada orang tuanya.

Terutama di bulan mulia ini, di mana Allah melipatgandakan segala amal ibadah. Dengan terus menyibukkan diri bersama Qur’an sepanjang Ramadhan, insha Allah segala karunia-Nya akan semakin datang dengan lebih cepat, berkah, dan berlimpah.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar