Setiap hari, kita selalu mengucapkan kalimat tauhid laa ilaaha illallah. Tiada Tuhan selain
Allah. Hanya Allah satu-satunya tempat kita meminta, hanya Allah semata saja
yang patut kita sembah dan menjadi tempat bersandar. Namun apakah perilaku kita
sehari-hari sudah mencerminkan apa yang kita ucapkan tersebut? Atau mengucapkan
kalimat tersebut hanya sebagai “syarat” dalam sholat kita saja?
Jika benar kita mengucapkan serta meyakini bahwa hanya Allah
satu-satunya Zat Yang Maha Kuasa, maka sudah sepantasnya kita harus terus
berusaha untuk mendekatkan diri dengan Sang Khalik.
Sebagai makhluk yang penuh keterbatasan, sudah fitrahnya kita
memiliki banyak kebutuhan. Kita butuh rezeki, kesehatan, kemapanan, keluarga
yang tentram, kita menginginkan kehidupan yang terus menjadi lebih baik. Sementara
kemampuan kita begitu terbatas. Waktu kita begitu terbatas, tenaga kita begitu
mudah terkuras, kecerdasan kita tak bisa untuk membongkar segala keterbatasan
yang memang sudah Allah atur sedemikian rupa. Lantas bagaimana bisa kita
memenuhi kebutuhan tersebut?
Itulah yang ingin Allah katakan pada kita. Bahwasanya Dialah
yang memiliki segala yang ada di alam semesta. Dialah pemilik segala kekayaan.
Dialah pemilik segala kesehatan. Dialah pemilik segala ketenangan dalam
keluarga. Dialah pemilik segala jawaban atas kehidupan kita agar selalu lebih
baik. Allah Sang Maha Kuasa, hanya dengan Kun Fayakun maka segalanya akan
terjadi!
Allah hanya minta kepada kita untuk mendekat pada-Nya.
Mintalah sebanyak-banyaknya, niscaya pasti akan Allah kabulkan segala
permintaan tersebut.
وَإِذَا
سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا
دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu
tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah
mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqoroh [2] :
186)
Pertanyaannya
sekarang, apakah kita sudah meminta apa saja yang kita butuhkan tersebut kepada
Allah di dalam setiap doa kita?
Kita
yang menginginkan enteng rezeki, ingin bisa beli rumah, ingin bisa beli
kendaraan, ingin haji atau umroh bersama keluarga, sudahkah selesai sholat tadi
kita memintakan hal-hal tersebut dalam doa kita? Allah menunggu itu semua.
Justru
yang sering kita lakukan adalah, kita lebih yakin ada banyak hal lain yang bisa
memberi kita rezeki daripada Allah. Kita lebih yakin terhadap usaha kita,
bisnis kita, kesibukan kita sehari-hari, bahwa itulah yang mampu menopang
keberlangsungan hidup kita daripada Allah. Secara tidak langsung, mungkin
itulah yang kita yakini manakala kita tidak mempedulikan panggilan adzan yang
terdengar dan tetap sibuk dengan urusan kita.
Allah menjamin kehidupan kita. Allah menjamin rezeki kita.
Allah menjamin segala hal yang dibutuhkan oleh kita, sekalipun kita sendiri
kadang tidak tahu apa yang kita perlukan tapi Allah sudah siapkan semua itu
spesial untuk kita. Namun bagaimana mungkin kita bisa mendapatkan segala
jaminan yang Allah janjikan jika kita jauh darinya, kita enggan melangkahkan
kaki kita ke masjid, kita tidak rindu untuk membaca Al Quran?
Tidak perlu sungkan untuk bertemu dengan-Nya. Tidak perlu
ragu untuk terus bersimpuh di hadapan-Nya. Justru Allah amat merindukan kita
kembali pada-Nya. Allah amat ingin mendengar segala keluh kesah maupun doa-doa
kita.
Mari bergegas kembali mendekat pada-Nya. Memperbaiki sholat
lima waktu yang belum di masjid, memperbaiki sholat yang masih sering
terlambat, dan meningkatkan ibadah-ibadah kita lainnya. Insha Allah, hal
sekecil apapun yang kita lakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah, mampu
merubah hidup kita menjadi lebih berkah dan berlimpah.
0 komentar:
Posting Komentar