“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi; wahai orangorang yang beriman, bershalawatlah kamu kepadanya dan ucapkan salam kepadanya.” (QS: Al-Ahzab: 56)
Jika teori motivasi mengatakan bahwa ketika kita ingin menjadi orang sukses maka tirulah kebiasaan orang sukses. Ketika kita ingin menjadi orang kaya maka lakukan apa yang dikerjakan orang kaya. Ternyata, agama ini tidak hanya memberitahu kepada kita akan kebiasaan orang sukses dan kaya, namun agama ini menunjukkan kepada kita apa yang biasa dilakukan oleh zat yang Maha Kaya dan Memberikan Kesuksesan, Dialah Allah SWT. Kebiasaan tersebut ialah Allah pun bersholawat kepada Rasulullah SAW.
Tidak hanya Allah, malaikat pun ikut bersholawat. Bahkan, sholawat sudah mulai dilafalkan oleh Nabi Adam ketika dirinya dipisahkan oleh Hawa saat diturunkan di dunia. Nabi Adam teringat ketika di surga, pintu-pintu surga terdapat lafal bertuliskan Allah dan Muhammad. Barulah ketika dia membaca sholawat, Allah mulai mempertemukannya dengan Hawa di Jabal Rahmat.
Maka sudah tidak mengherankan, orang yang gemar bersholawat niscaya hidupnya akan dipenuhi dengan kelapangan. Sholawat ibarat sebuah tiket yang menghantarkan doa-doa kita menuju ke tempat Sang Maha Pengabul Doa menjadi lebih cepat. Karena sesungguhnya, doa-doa manusia itu tertahan di langit sampai mereka bersholawat untuk Muhammad SAW.
Dari sekian besar fadhilah sholawat tersebut, tentu hal yang paling ingin untuk kita dapatkan adalah syafaat Rasulullah SAW. Di hari akhir kelak, di Padang Mahsyar, di mana seluruh manusia berkumpul penuh cemas akan nasibnya, kita bisa bayangkan Rasulullah SAW mengenali kita, lalu mendatangi kita, kemudian menarik dan menyelamatkan kita dari lautan manusia tersebut karena lantunan sholawat yang sering kita lafalkan ketika di dunia. Dan kita bisa meminta, Ya Rasul, selamatkan juga orang tua saya, istri, anak, dan keluarga besar saya. Allahuma sholi ala Muhammad wa ala ali Muhammad
0 komentar:
Posting Komentar