Kita semua tahu, bahwa di sepuluh malam terakhir bulan
Ramadhan, terdapat sebuah malam bernama Lailatul Qadar, di mana satu malam itu
nilainya lebih baik daripada seribu bulan lamanya, atau 83 tahun 4 bulan.
Sebuah malam di mana jika kita bersedekah 1000 rupiah saja itu lebih berharga
daripada kita bersedekah 100.000 rupiah pada malam-malam biasa. Malam di mana
Al Quran, petunjuk segala kehidupan, ini diwahyukan. Malam di mana kedamaian,
rahmat, ketenangan, dan ampunan turun bersama dengan para malaikat.
Diriwayatkan dalam Hadist Tirmidzi Ibnu Majah, bahwa suatu
ketika Aisyah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Jika aku menyaksikan malam yang
menakjubkan itu, doa apa yang harus kupanjatkan?” Lalu Rasulullah SAW bersabda,
“Berdoalah kepada Allah, Allahuma innaka
afuwun, tuhibbul afwa, fa’fu annii”
Hanya itu saja yang Rasul katakan. Padahal, malam itu adalah
malam yang sungguh luar biasa. Maka tentunya, sebuah doa yang tampak begitu
pendek itu pastinya memiliki nilai yang luar biasa. Apa rahasia di balik doa
ini?
Doa tersebut artinya: Ya Allah sesungguhnya Engkau adalah Al Afuw, Kau senang Afuw, maka berikan Afuw-Mu
kepadaku. Di sini kita harus memahami apa makna dari Al Afuw. Rasulullah SAW tidak mengajarkan untuk berdoa, Allahuma innaka ghofur tuhibbul maghfirah
faghfirli, melainkan Rasul menggunakan sifat Allah Al Afuw. Mari kita lihat apa makna Al Afuw kita pahami lebih dalam, dan kita bandingkan dengan maghfirah.
Ketika di-translate,
Afuw dan Maghfirah artinya memaafkan dan mengampuni. Makna keduanya hampir
tidak ada bedanya. Jadi kita gunakan saja Bahasa Arabnya, Afuw dan Maghfirah.
Jika Allah memaafkan kita dengan maghfirah-Nya, Dia akan menutupi aib kita di dunia. Dia tidak akan
mengumbar aib kita di akhirat. Dan Dia juga tidak akan menghukum kita atas apa
yang telah kita lakukan. Tapi Allah akan mengumumkan dosa kita itu,
mengingatkan kita tentang dosa itu, kemudian mengampuninya.
Tapi sahabat sekalian, bukankah begitu memalukan ketika kita
berada di hadapan Allah dengan semua dosa-dosa itu meskipun kita akhirnya
diampuni? Jika ada seseorang yang melihat masa lalu kita yang buruk, dan kita
sudah berubah sekarang, tentu kita akan sangat malu dan berkata, “Tidak,
sekarang aku sudah berubah kok!” Kita tentu tidak ingin ada orang lain yang
mengingatnya lagi kan?
Berbeda dengan Allah Al
Afuw. Ada dua makna dibalik kata Al
Afuw. Pertama, bermakna "menghapus bersih". Ada pepatah Arab
mengatakan bahwa "angin telah menghapus bersih(afuw) jejaknya, sampai kita tidak tahu apakah ada orang yang
berjalan di tempat itu.
Kedua, makna Al Afuw
adalah berlimpah, yang terdapat dalam Al Baqarah ayat 219: "Wa yas-aluunaka maa dzaa yunfiquuna qulil
‘afwa, dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah, yang
lebih dari keperluan." Al Afuw, bermakna melimpah atau
kelebihan.
Jika kita gabungkan kedua makna tersebut, ketika kita
menghadap kepada Allah Al Afuw, Dia
akan menghapus semua dosa-dosa kita, bahkan Dia tidak akan meninggalkan satu
jejak pun dari dosa kita! Mungkin bahkan kita tak pernah lagi ingat telah
melakukan dosa itu. Kita benar-benar melupakannya, sehingga kita tidak lagi
malu di hadapan Allah, sebab kita tidak merasa pernah melakukan hal itu. Lebih
dari itu, Allah Al Afuw akan memberikan apa yang kita inginkan, dan akan
memberikan banyak sekali kebaikan "melebihi" apa yang kita minta, Subhanallah!
Doa ini sungguh menakjubkan. Tidakkah kita seharusnya
berlari kepada Allah dan memanjatkan doa ini dari lubuk hati yang terdalam.
Semoga Allah takdirkan kita merengguh malam yang hebat itu. Aamiin ya Allah.
Yakinlah, itu adalah doa yang Allah karuniakan kepada kita
sebagai bekal berharga untuk naik ke derajat yang lebih tinggi. Bagaimana
tanda-tanda derajat lebih tinggi? Yang belum punya kerja, bisa punya kerja.
Yang belum ketemu jodoh, bisa ketemu jodoh. Yang punya anak, bisa punya anak.
Tidak ada yang mustahil di malam yang hebat itu!
0 komentar:
Posting Komentar