Cerita tentang manisnya meneguk
ibadah demi ibadah di Bulan Ramadhan, akan selalu membekas dalam benak kita
setiap muslim. Menjalani setiap detik yang berbalut taqwa secara berjamaah,
menimbulkan perasaan tenang yang selalu melekat dalam identitas Ramadhan. Berlalunya
bulan Suci Ramadhan, seharusnya mampu menjadi ajang memanen hikmah bagi kita
dalam mengarungi bulan-bulan selanjutnya.
Sebuah pertanyaan yang mestinya
kita temukan jawabannya ialah, mengapa di bulan Ramadhan kita merasakan
kedamaian dan kebahagiaan, lalu apakah kondisi tersebut bisa hilang seiring
dengan berlalunya bulan Ramadhan?
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ
الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ
وَالأَرْضِ وَلَـكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ
Jikalau sekiranya penduduk
negeri-negeri tersebut beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan
kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat
Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Qs.
Al-A’raf: 96)
Belajar dari ayat tersebut, bahwa rupanya Allah SWT telah
janjikan keberlimpahan bagi setiap kaum jika mereka senantiasa beriman dan
bertakwa. Keberlimpahan tersebut beragam bentuknya, bisa berupa kelapangan
rezeki, waktu luang, maupun kesehatan.
Jangan sampai kita salah memahami, bahwa segala kenikmatan
yang kita rasakan, kondisi kesehatan yang prima untuk menjalankan ibadah
Ramadhan, luangnya waktu yang didapat dari berkurangnya jam kerja di bulan
Ramadhan, atau bahkan cairnya Tunjangan Hari Raya untuk membiayai beragam
kebutuhan lebaran, semua terjadi karena memang Allah SWT telah ridha untuk
membuatnya terjadi.
Sehingga semestinya, ketika berbagai kenikmatan dan
kelapangan tersebut juga ingin kita rasakan pasca Ramadhan berlalu, kita perlu
menjaga kondisi iman kita agar ghirah ibadah kita selalu tetap optimal. Sebab
mungkin secara tidak kita sadari, bahwa kita sendirilah yang menciptakan suatu
kondisi yang menjadikan Allah SWT memberikan segala kemurahan-Nya berupa
kemudahan-kemudahan dalam hidup kita. Kondisi tersebut ialah kondisi taqwa yang
senantiasa kita jaga secara bersama-sama.
Keberhasilan Ramadhan dilihat dari bagaimana kualitas ibadah
pasca Ramadhan berlalu..
0 komentar:
Posting Komentar